Total Tayangan Halaman

Rabu, 27 April 2011

Cerita Dari Australia: KPU Dapat Selenggarakan Pemilu Industrial

Kamis, 21 April 2011
Jakarta, kpu.go.id- Pada Penugasan Work Placement Program, kerjasama KPU-AEC (Australian Electoral Commission), saya ditempatkan di kantor AEC Victoria State Office (KPU Negara Bagian Victoria). Kalau di Indonesia mungkin bisa kita sebut Sekretariat KPU Provinsi. Disini Office State Manager-nya seorang perempuan, bernama Jenni McMullan. Dia membawahi beberapa bagian, diantaranya bagian umum (ada subbag humas, subbag keuangan, dan reception), bagian pendaftaran pemilih dan bagian pemilu industrial (Industrial Elections Unit).

Penugasan saya untuk minggu pertama adalah di bagian Industrial Elections Unit. Bagian ini menangani pemilu untuk lingkungan asosiasi-asosiasi (union) di Negara Bagian Victoria.

Hal yang sangat baru bagi saya, karena KPU hanya menangani pemilu untuk memilih anggota Dewan (Pemilu DPR, DPD dan DPRD-red), presiden (Pemilu Presiden dan Wakil Presiden), juga Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada). Di Australia, reputasi AEC sebagai lembaga penyelenggara pemilu sangat baik sehingga serikat-serikat dan organisasi-organisasi yang terdaftar dalam Fair Work Australia (FWA), mempercayakan urusan pemilihan komite organisasi mereka kepada AEC. AEC akan mengenakan biaya untuk servis ini, tapi yang akan membayar pada pihak AEC adalah Depnakernya (Kementerian Tenaga Kerja-red), di sini disebut Department of Education, Employment and Workplace Relations (DEEWR).

Servis yang dilakukan adalah untuk melakukan pemilihan para pengurus organisasi atau serikat kerja mereka. Ataupun juga sering dilakukan fasilitasi untuk melakukan semacam jajak pendapat atau penentuan sikap para karyawan terhadap kebijakan perusahaan mereka, di sini biasa disebut dengan “Protected Action Ballot”.

Beberapa asosiasi yang menggunakan jasa mereka diantaranya, VFFIA (Victorian Farmers Federation Industrial Association) atau Asosiasi Petani Industri Federal Victoria; TMAV (Timber Merchants' Association (Victoria), The) atau Asosiasi Pengusaha Kayu Victoria; AEU (Australian Education Union) atau Serikat; dan TCFUA (Textile, Clothing and Footwear Union of Australia) atau Asosiasi Pakaian dan Sepatu Australia.

KPU mendapatkan surat penunjukan dari FWA untuk melaksanakan pemilihan ini. Hasilnya juga akan dilaporkan kepada FWA, dengan duplikatnya dikirim kepada perwakilan perusahaan dan perwakilan pekerjanya.

Pegawai di bagian ini ada 5 (lima) orang, dibantu 2 (dua) tenaga honorer. Jumlah ini termasuk terbanyak di antara negara bagian di Australia. Victoria termasuk negara bagian yang paling banyak menangani industrial elections di wilayahnya. Di negara bagian lain, paling banyak hanya terdapat sekitar 3 (tiga) orang staf saja.

Dalam setahun, bagian ini dapat menangani sekitar 89 kali pemilu bagi para asosiasi di Negara Bagian Victoria. Sementara pendapatan per tahun yang dapat diperoleh untuk AEC berkisar $275.000 atau sekitar Rp.2.337.500.000,- (Dua Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

Pemilu industrial yang meraup pendapatan terbesar pernah dijalankan pada organisasi CEPU (Communications, Electrical, Electronic, Energy, Information, Postal, Plumbing and Allied Services Union of Australia) atau Serikat Usaha Listrik, Komunikasi, Informasi, Pipa dan Jasa lainnya di Australia, yaitu sebesar $47.000 atau sebesar Rp.399.500.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Sedangkan Pendapatan terkecil yang pernah dibebankan atas penanganan pemilu industrial adalah sebesar $350 atau sebesar Rp.2.975.000,- (Dua Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).

Sebuah overview yang menyenangkan sekali bagi saya, bahwa pada kenyataannya, jika reputasi sebuah Lembaga Penyelenggara Pemilu (KPU-red) dapat mempertahankan kredibilitasnya, akan menciptakan peluang baru, yaitu pengembangan core-bussiness yang dapat mendatangkan pendapatan pada institusi.(Ar'm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar